Ajaran-ajaran Islam yang suci dan membawa manusia menuju kebahagiaan tersebut harus disebarluaskan kepada seluruh umat manusia melalui jalan dakwah. Dakwah menghadapi berbagai persoalan seiring persoalan yang dihadapi manusia. Disatu sisi, kemajuan–kemajuan yang dicapai dalam bidang kehidupan manusia dapat mendukung pelaksanaan dakwah, namun pada sisi lain, akibat kemajuan tersebut dapat memunculkan tantangan baru. 

Tabligh juga berarti membuat seseorang sampai, menyampaikan, atau melaporkan, dalam artian menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Dan orang yang menyampaikan sesuatu itu disebut mubaligh. Mudahnya, tabligh merupakan salah satu cara dalam menyebarkan ajaran Islam. Di mana aktivitas tabligh dijadikan media untuk menyiarkan nilai-nilai Islam kepada khalayak umum, tanpa ada unsur paksaan untuk menerimanya. Tabligh merupakan bagian dari sistem dakwah Islam. Karenanya tabligh juga menyampaikan dan menyiarkan makna Islam kepada perorangan atau kelompok.

Tabligh juga merupakan kewajiban dan salah satu sifat Rasul. Allah memerintah Rasulullah untuk menyampaikan wahyuNya kepada umat manusia, dan Allah juga menjanjikan untuk menjaganya dari perbuatan jahat atau buruk manusia dalam menyiarkan ajaran Islam, sebagaimana dalam firman Allah surah Al Maidah ayat 67.
يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ ۗوَاِنْ لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسٰلَتَهٗ ۗوَاللّٰهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ
Bacaan latin: Yā ayyuhar-rasụlu ballig mā unzila ilaika mir rabbik, wa il lam taf’al fa mā ballagta risālatah, wallāhu ya’ṣimuka minan-nās, innallāha lā yahdil-qaumal-kāfirīn
Artinya: Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika engkau tidak melakukan (apa yang diperintahkan itu), berarti engkau tidak menyampaikan risalah-Nya. Allah menjaga engkau dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.

Sebagai generasi muda adalah penerus bangsa, sehingga perlu dibekali dengan pengetahuan keagamaan Islam yang mendalam dan tidak hanya kulitnya. Pemahaman tentang ajaran Islam haruslah tidak bertentangan Al-Quran dan Hadis yang menjadi rujukan atau pedoman di dalam kehidupan di dunia maupun di Akhirat kelak, demikian kata Ustad Nur Alimin.