Mahasiswa merupakan sumber daya manusia dan ahli waris serta penerus cita-cita bangsa yang berlandaskan pancasila serta Undang-Undang Dasar RI 1945 di masa yang akan datang. Dalam hal ini, mahasiswa perlu dibina agar dapat menjadi kader bangsa yang memiliki pandangan rasional, berbudi pekerti luhur, dan memiliki sifat bertanggung jawab serta disiplin untuk masa depan yang lebih baik.
Selain itu, jiwa kerohanian pada mahasiswa perlu ditanamkan sebagai manusia yang memiliki kepercayaan dan tinggal di wilayah NKRI dimana memiliki Pancasila sebagai falsafah hidup yang di dalamnya terdapat asas “Ketuhanan Yang Maha Esa” pada sila pertama. Jelas disini bahwa hal-hal yang bersifat kerohanian sangatlah diutamakan bagi masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupannya sehari – hari.
Pembinaan karakter mahasiswa yang telah disebutkan diatas dan dalam hal ini berasaskan keagamaan. Unit Kegiatan Mahasiswa Hindu Dharma Wijaya Taruna Cakti mengadakan acara Dharma Santi dengan tema “Mulat Sarira Guna Harmonisasi Tri Hita Karana” .Dharma Santi dilaksanakan setelah semua rangkaian upacara Nyepi dilaksanakan. Melaui Dharma Santi diharapkan para umat saling mengucap maaf, membangun hubungan simakrama lebih baik di masa datang mengingat pentingnya hubungan dengan sesama umat manusia sebagai pelaksanaan konsep Tri Hita Karana. Melalui Dharma Santi diharapkan tercipta hubungan yang harmonis antar sesama bhuwana alit dan bhuwana agung sehingga tercipta dunia yang damai dan ajeg, demikian kata Pembina I Made Sunada.
Harmonisasi adalah pengharmonisasian atau upaya untuk mencari keselarasan/keseimbangan. Hakikat adalah inti atau makna yang akan dicapai. Tri Hita Karana adalah tiga penyebab kebahagiaan. Tiga penyebab kebahagiaan itu adalah Parahyangan = harmoni / selaras antara manusia dengan Hyang Widhi; Pawongan = harmoni / selaras antara manusia dengan manusia; dan Palemahan = harmoni / selaras antara manusia dengan lingkungan.
Dalam hati dan jiwa yang seimbanglah letaknya harmonisasi itu. Kerukunan antara umat manusia akan menciptakan keharmonisan – toleransi dan moderasi beragama juga akan menciptakan keharmonisan. Toleran itu merupakan sikap etik dan moderasi beragama itu cara beragama yang benar yaitu mana yang patut dan mana yang tidak patut.